Thursday, April 24, 2008

KAUM MUDA PURWOKERTO MONCER DI JOGJA. APA IYA?

    Pada hari Rabu malam, 12 September 2007, beberapa frater dari Keuskupan Purwokerto dan Keuskupan Jakarta dolan ke Taman Budaya Societeit militer. Tidak hanya sekedar ambulasi (jalan-jalan), kami mencoba untuk menyaksikan dan mendukung teman-teman Forum Komunikasi Mahasiswa/I Keuskupan Purwokerto (FKMKKP) dan Kaum Muda Keuskupan Agung Jakarta (KMKAJ) bersama dengan mahasiswa/i katolik dari Sumatra Bagian Selatan (KMPKS), Kalimantan, Mudika Pringwulung dan beberapa kaum muda Katolik dari berbagai ‘suku’ di Indonesia dalam drama theater yang berjudul ‘Madewa dan Republik Garuda’. Acara ini (kata panitia) bertujuan untuk memperkenalkan budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia dalam rangka peringatan HUT RI. Dimulai pukul 07.30 dan berakhir pukul 22.30. Dengan tiket lima ribu rupiah kami bisa menyaksikan teman-teman FKMKKP tampil dan memperkenalkan budaya Purwokerto dan gaya kepurwokertoannya.
    Kalau di paroki-paroki sepertinya kepurwokertoan kaum muda tidak terlalu nampak, di Jogja tidaklah demikian.Di Jogja, siapa yang tidak kenal FKMKKP dengan logat banyumasan dan kekocakkan yang dinanti-nanti? Terbukti, ketika teman-teman FKMKKP tampil dengan menggunakan 99,99 persen bahasa banyumas para penonton yang memenuhi bangku Gedung Societeit tampak antusias menyakasikan penampilan mereka. Gelak tawa penonton mendengarkan bahasa planet (begitu mereka menyebut bahasa banyumasan) yang dibawakan teman-teman FKMKKP dalam pentas yang merupakan kolaborasi dari berbagai kelompok kaum muda. Walaupun lagu banyumasane ‘nggleor’ atau tidak jelas, teman-teman FKMKKP yang ‘ngibing’ ala jaran kepang banyumas tetap disaksikan dengan antusias.
    Tampil dalam pentas teater di Societeit bersama teman-teman kaum muda dari keuskupan lain merupakan salah satu dari gerak keaktifan kaum muda Keuskupan Purwokerto yang hidup dan merantau di Jogja untuk belajar. Mengisi kor di paroki-paroki, di mrican, di paingan, dan berbagai kegiatan telah menjadi kegiatan yang mampu membawa kaum muda Purwokerto di Jogja kumpul guyub dan kempel. Inikah paguyuban kaum muda Katolik yang diharapkan Gereja Keuskupan Purwokerto? Syukur kepada Allah bahwa nama Keuskupan Purwokerto dengan kaum mudanya yang penuh semangat dan gairah ternyata tampak hidup moncer di Jogja, sang kota budaya. Proficiat FKMKKP! Maju terus pantang mundur!
Bagaimana dengan kaum muda yang masih ada di keuskupan? Semoga baik pula adanya!

Template by - Abdul Munir - 2008